Minggu, 14 September 2008

Metadata

Oleh: Aris Wijayanto, SST


Sebagai insan statistik kita pasti sudah tidak asing dengan istilah data. Lalu apa yang dimaksud dengan metadata? Metadata umumnya didefinisikan sebagai “data mengenai data ”. Metadata menjelaskan mengenai isi, kualitas, kondisi dan karekteristik lainnya dari suatu data. Dalam konteks statistik, metadata dapat berupa latar belakang, tujuan, konten, pengumpulan, pengolahan, kualitas, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan suatu data yang dibutuhkan oleh pengguna data dalam mencari, mengerti, dan menggunakan data statistik1.


Pada Konferensi Statistisi Eropa di Geneva tahun 2000 yang membahas pedoman metadata statistik, diusulkan tiga tipe metadata yaitu:
· Tipe-I adalah metadata yang digunakan untuk membantu pencarian dan navigasi pada situs web (misalnya: search engine, topic link, peta situs ).
· Tipe-II adalah metadata yang berupa informasi mendeskripsikan data statistik agar pengguna data dapat mengerti dan mengevaluasi kecocokan data dengan keperluan pengguna kemudian menganalisa hasilnya. Contoh yang termasuk dalam metadata statistik adalah dokumentasi dari definisi, hubungan antar variabel, spesifikasi, prosedur, skema klasifikasi, dan instruksi.
· Tipe-III adalah metadata yang membantu pascapengolahan (misalnya: download data, sarana statistik untuk analisis)2.


Menurut Taeuber dan Smith (2005)3 komponen dari metadata statistik idealnya terdiri dari aspek-aspek:
(1) Karakteristik data (konten, lingkup, desain, dan tujuan data statistik ).
(2) Kualitas data (presisi secara statistic, non-sampling error, aturan edit dan imputasi, skema pembobotan ).
(3) Diseminasi data (cara memperoleh data, jenis produk data, jadwal pengeluaran produk data, sponsor resmi dari penyelenggaraan survei yang bersangkutan ).
(4) Makalah dan presentasi (makalah dan presentasi yang berhubungan dengan data, penelitian mengenai kualitas data yang bersangkutan).
(5) Pelatihan dan Pertolongan (Pelatihan untuk pengguna data mengenai konsep dasar, terminology, contoh-contoh, petunjuk-petunjuk, contact person yang dapat dihubungi untuk informasi lebih jauh atau bila ada kesulitan).


Metadata sangat penting bagi dunia statistik karena dengan metadata statistik para pengguna data statistik dapat menginterpretasi , mengerti, dan menganalisa data statistik meskipun pengguna tersebut tidak ikut secara langsung dalam proses pembentukan data statistik yang bersangkutan. Metadata statistik juga membantu pengguna dalam mengidentifikasi, menemukan, dan mendapatkan data statistik yang relevan dengan kebutuhan informasi pengguna. Metadata statistik juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi rantai proses pembentukan (perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan lapangan) data statistik. Metadata statistik yang berisi dokumentasi tentang survei yang ada, sistem pembentukan , dan alat pembentukan statistik dapat digunakan sebagai basis pengetahuan untuk pembentukan statistik selanjutnya sehingga menghasilkan statistik yang lebih baik.


Bagaimanakah penerapan metadata statistik di BPS? Sistem Informasi Rujukan Kegiatan Statistik (SiRusa) merupakan penerapan metadata statistik di BPS. SiRusa yang dipelihara oleh SubDirektorat (SubDit) Rujukan Statistik ini menghimpun dan menampilkan metadata kegiatan statistik baik yang dilaksanakan oleh BPS maupun selain BPS (instansi lain, lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan lain-lain) secara on-line. SiRusa dapat diakses melalui alamat http://www.bps.go.id/ kemudian klik menu “Clearing House” atau dengan mengunjungi alamat http://sirusa.bps.go.id/. Tampilan SiRusa dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Tampilan SiRusa




SiRusa merupakan sarana yang penting dalam mewujudkan Sistem Statistik Nasional (SSN) yang juga merupakan tugas salah satu pokok dari BPS karena SiRusa menghimpun metadata kegiatan statistik baik dari dalam maupun luar BPS. Sehingga diharapkan tidak terjadi tumpang tindih dalam penyelenggaraan kegiatan statistik di Indonesia. Ironisnya, masyarakat umum yang tidak mengetahui keberadaan SiRusa bahkan banyak juga karyawan BPS yang belum pernah membuka halaman SiRusa di internet. Mungkin hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi tentang SiRusa.


Jika kita cermati maka SiRusa termasuk dalam metadata Tipe-I dan Tipe-II. Untuk saat ini SiRusa belum bisa kita masukkan dalam metadata Tipe-III karena pengguna tidak dapat melakukan download data ataupun melakukan analisis data secara langsung dari halaman SiRusa. Untuk mewujudkan agar SiRusa masuk dalam metadata Tipe-III diperlukan perencanaan dan koordinasi yang matang, karena perolehan data dan publikasi statistik di Indonesia telah diatur dalam undang-undang. Lalu apakah SiRusa sudah menjadi metadata statistik yang ideal? Jika kita mengacu pada proposal yang diajukan oleh Taeuber dan Smith, maka menurut pengamatan penulis aspek nomor (1), (2), dan (3) sudah tercakup dalam metadata statistik di SiRusa. Untuk aspek nomor (4) belum ada dalam SiRusa. Jika aspek nomor (4) bisa masuk dalam SiRusa maka kepercayaan pengguna data kepada BPS akan meningkat karena pengguna bisa melihat siapa saja yang telah menggunakan data BPS serta seperti apa kualitas data yang dihasilkan yang diukur secara ilmiah. Sedangkan aspek nomor (5) baru termuat contact person di SiRusa. Bagaimana dengan kualitas metadata statistik di SiRusa? Untuk mengukur kualitas metadata di SiRusa diperlukan kajian lebih lanjut.




Kontribusi apakah yang bisa kita berikan sebagai insan statistisi di BPS daerah untuk memajukan metadata statistik khususnya SiRusa? Pertama, kita rajin mengunjungi halaman SiRusa dan memberi masukan untuk pengembangan sirusa ke depan. Kedua, membantu mensosialisasikan SiRusa kepada teman-teman kita yang berasal dari instansi lain serta teman-teman kita dari kalangan akademisi agar eksistensi SiRusa sebagai portal SSN semakin dirasakan oleh masyarakat.

Catatan:
1 Cynthia M. Taeuber dan Laura Smith, “Metadata and the national Infrastructure for Community Statistics: Issues and Resources”, Washington D.C., 2 November , 2005.
2 Cathryn S. Dippo dan Bo Sundgren, “The Role of Metadata in Statistics”, Washington D.C.
3 Ibid., hlm. 5.

Tidak ada komentar: